Assalamualaikum Waarahmatullahi
Wabarakaatuh
Alhamdulillahi Robbil Alamiin, Nahmaduhu
Wanastaiinu Wanastaghfiruhu,,,Wana Uuddzu Billahi Min Syururi Anfusina Wamin
Saayyiati A`Malina...Mayahdillahu Fala Mudhillalah Waamayuddhlilhu Fala Haadiya
Lahu.. Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah Wa Ashadu Anna Muhammadarrasulullah
Allahummasalli Ala Saayidina Muhammad Wa Ala Ali Sayidina Muhammad... Amma
Ba`Du.
Sebagai hamba Allah yang beriman marilah
kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan kesehatan iman lahir dan batin kepada kita semua,
Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan
kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia
dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang
modern,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang
kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang
berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas
kesediaannya mengunjungi situs ini. Insya Allah, di situs ini anda akan lebih
mengenal tentang Perguruan Pencak Silat Gonggo Cimande - Tarikolot
Berikut adalah rangkuman singkat tentang
Sejarah Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani sebagai berikut:
Nama beliau adalah
Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman
al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah
az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw.
Beliau adalah ulama
besar dan wali agung berdarah AHLUL BAIT NABI beraqidah Ahlussunnah Wal Jamaah
dengan Asy'ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Syafi’i mazhab fiqih furu'
ibadatnya, dan Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya. Beliau r.a tinggal di
Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni
Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada
bandingnya, kecuali para Anbiya wal mursalin). Guru mursyid Beliau adalah
Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah
keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Sayyidina
Husin Sibthi Rasulullah Saw.
Pangkat kewalian
beliau adalah seorang Pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman, dan wali Qutb Akwan,
yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode
200 tahun sekali. Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya. Beliau
banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung banyaknya, bahkan sampai saat
inipun karamah itu terus ada. Karamah agung beliau adalah pangkat kewaliannya
yang begitu agung. Beliau mendapat haq memberi syafaat 70.000 umat manusia
masuk syurga tanpa hisab. Murid-murid beliau dari Indonesia : Qutb Zaman Syekh
Muhammad Arsyad al-Banjari, Qutb Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani
(pendiri tarekat Tijani), al-Qutb Syekh Abdussamad al-Palimbani, al-Qutb Syekh
Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad al-Banjari), al-Qutb Syekh Abdurrahman
al-Batawi (kakek Mufti betawi dari pihak ibu Habib Utsman betawi), al-Qutb
Syekh Dawud al-Fathani, dan lain-lain.
Dan diantara keagungan
dan kemuliaan beliau yg amat banyak, diantaranya : SEMUA MURID BELIAU YANG
JUMLAHNYA RIBUAN MENEMPATI MAQAM QUTB. Beliau menempati kemuliaan karena beliau
berada pada jalan Rasulullah Saw dan para sahabatnya, yakni AHLUSSUNAH WAL
JAMAAH. Apa hubungannya dengan Rasulullah Saw????? Demikianlah kesuksesan Syekh
Samman dalam mendidik rohani murid-muridnya sehingga mereka yang berjumlah
ribuan menempati maqam Qutb, apalah lagi Rasulullah Saw dengan para
murid-muridnya yakni para sahabat tentu maqam kewalian sahabatnya sangat agung,
karena mereka mendapat keistimewaan menyertai kekasih-Nya, dan apa-apa yg
menjadi Nubuwat Rasulullah Saw dalam kitab-kitab dahulu, maka pasti menceritakan
dan memuji para Qudus agung yang menyertai kekasih-Nya, yakni para sahabat
Rasulullah Saw. al-Qutb Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi shohib maulid berkata
: "Serendah-rendahnya martabat sahabat maka tidak akan bisa dicapai walau
oleh 70 Imam Junaid al-Baghdadi". Padahal Imam Junaid hidup pada zaman
salaf dan menempati Sulthonul Awliya pada zamannya.
Karena para sahabat
ini adalah para wali agung, maka para ahli tasawwuf (aswaja) sangat sopan
dengan mereka, tidak menceritakan mereka kecuali kebaikan. Jangankan dengan
para sahabat, dengan wali jaman sekarang saja kalau kita tidak sopan, maka
tunggu aja akibatnya, apa lagi menghinakan wali atau ulama jaman sekarang saja
menurut para ulama dihukumkan MURTAD. Bahkan wajib hukumnya berprasangka baik
dengan para awliya. Lebih-lebih lagi para sahabat, karena para sahabat adalah
hasil didik Rasulullah Saw yang menempati Shiddiq dalam kewalian. Maka dari
itu, ummat Islam aswaja tidak akan membicarakan panjang lebar tentang
pertikaian antar sahabat, baik itu antara Sayyidah Aisyah dengan Sayyidina Ali
Bin Abi Thalib k.w pada perang Jamal, maupun antara Sayyidina Ali Bin Abi
Thalib k.w pada satu pihak dengan Sayyidina Muawiyah r.anhu pada pihak
lain.
Kita kaum aswaja tidak
akan mengotori mulut kita dengan umpatan dan negatif kepada mereka. Bahkan
Khalifah Ali Bin Abi Thalib k.w mengatakan seterunya saat itu bahwa antara
beliau dengan Sayyidina Muawiyah adalah saudara seiman dan satu kalimat, hanya
saja khilaf dalam penyelesaian pembunuhan Khalifah Utsman r.a. Bahkan beliau
Ali Bin Abi Thalib k.w menyolatkan semua korban perang baik yg dipihak beliau
maupun pihak Gubernur Damaskus saat itu. Biarlah yang berlaku antar sahabat
urusan mereka, kita tidak usah ikut campur. Selamatkan hati kita dari prasangka
negatif kepada mereka dan selamatkan mulut kita dari umpatan2 yang keliru,
karena mereka adalah para wali agung. Sungguh sangat aneh, ada aliran yang
berkedok ISLAM yang mengkafirkan seluruh sahabat Rasulullah Saw, kecuali
beberapa orang saja. Bahkan mereka melekatkan label ma'shum kepada Sayyidina
Ali Bin Abi Thalib k.w sesuatu yang hanya diperuntukkan pata Anbiya wal
mursalin.
Lihatlah jalan
datuk-datuk kita dan pendahulu kita, mereka memperoleh kemuliaan, seperti
bertemu Rasulullah secara jaga, mampu memberi syafaat kepada ummat Rasulullah,
dan akhir umur dengan HUSNUL KHOTIMAH. Bagaimana dengan Syekh Sy'arani Arif
yang begitu indah akhir umurnya, Syekh Samman Mulya (paman dari guru Sekumpul)
yang wafat dalam keadaan bersujud pada sujud pertama sholat shubuh, sebelumnya
beliau memotong kuku, mandi dan memakai baju dan sarung serba putih, begitu
juga dengan Guru Sekumpul yang wafat dalam keadaan bersyahadat, juga Guru-Guru
yang lain. Mereka semua pada jalan aqidah ahlussunnah wal jamaah. Begitu pula
pendahulu-pendahulu kita seperti Syekh Arsyad, Syekh Samman, Syekh Abdul Qadir
al-Jailani, dan lain sebagainya. Mereka semua berhaluan AHLUSSUNNAH WAL
JAMAAH.
Sesuatu ajaran jangan
dilihat dari kemasannya yang bagus, tp lihatlah para pembawanya bagaimana
wafatnya. Karena ajaran bid'ah, apalagi ajaran ANTI SAHABAT NABI akan membawa
kepada SU'UL KHOTIMAH. Naudzubillahi min dzalik. Semoga Allah menyelamatkan
aqidah kita, menyelamatkan aqidah keluarga kita, dan kaum muslimin. Dan semoga
kita semua HUSNUL KHOTIMAH memnbawa aqidah yang bersih. Seperti dalam kitab
DALAIL mengatakan " Semoga MATI DALAM keadaan mencintai RAsulullah,
mencintai Ahlul BAit, dan mencintai para sahabat Rasulullah Saw (maksudnya
HUSNUL KHOTIMAH).
Amin Yaa
Robbal 'AAlamiiin.
Demikian Informasi yang dapat kami sampaikan tentang sejarah
singkat Syekh Samman AL- Madani AL-Hasani, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dapat kita memperlajari untuk mencintai Nabi Muhammad Saw. dan para
sahabat maupun keturunannya. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar
datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru
itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput
dari salah, khilaf dan dosa.
Wassalamu
alaikum warohmatullahi wabarokaatuh